Minggu, 16 Juni 2013

Sejarah tidak pernah bohong, dan pembohongan atas sejarah mutlak harus diluruskan. Maka tulisan ini mungkin akan sedikit membantu tentang pelurusan sejarah tentang Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya.

Tentang Majapahit

Selain Nagarakertagama karangan Mpu Prapanca, maka tak ada satupun prasasti yg menguatkan tentang wilayah-wilayah di bawah kekuasaan Majapahit. Di dalam teks-teks kuno menyebutkan kerajaan yang sekarang terkenal sebagai Majapahit - diduga - adalah Wilwatikta/Vilvatikta. Bahkan nama Majapahit itu selain hanya Pararaton yang menyebutkan asal nama Majapahit dari buah mojo yang terasa pahit. Di dalam prasasti yang dikeluarkan Wisnuwardhana sbg penguasa Jawa ( dgn kerajaan bernama Bhumi Tumapel yg beribukotakan Kutaraja lalu kelak Singosari ) tahun 1255 masehi, jelas sekali nama Wilwatikta blm muncul.
Majapahit atau wilwatikta yg konon berdiri pada tahun 1293 M pasca serangan Mongol, tiba-tiba menjadi peradaban yang melegenda. sebuah peradaban lain di Jawa bernama Virabhumi ( berdiri tahun 1295 tak lama pasca serangan Mongol )

Di tanah Virabhumi yg terletak Lumajang banyak sekali peninggalan sejarah yg masih berdiri atau baru ditemukan namun tdk pernah dipedulikan di tanah Virabhumi yg terletak Lumajang banyak sekali peninggalan sejarah yg masih berdiri atau baru ditemukan namun tdk pernah dipedulikan. Jika ’sesuatu’ ditemukan sekalipun benda penemuan itu kecil, cenderung dibesar-besarkan sebagai bagian dari ‘keagungan’ Majapahit. Salah satu contoh kebodohan Tim arkeologi nasional yang melakukan penelitian terhadap situs bersejarah di Desa Negeri Baru, Kecamatan Benua Kayong, Ketapang. Dalam penelitian itu, tim arkeolog ingin mendalami hubungan situs bersejarah di daerah tersebut dengan kerajaan Majapahit. Nmpak sesuatu yang dipaksakan ingin menghubung- hubungkan Ketapang dengan Majapahit.

Rupanya Kerajaan majapahit adalah Kerajaan yang kecil dibesar- besarkan, namanya saja aneh: Buah yang pahit. Majapahit itu kerajaan yang kecil bahkan dibesar- besarkan. Kebohongan tentang Sejarah Kejayaan  Kerajaan Majapahit terungkap dalam blog "Majapahit Bukan Peradaban Pertama Nusantara"

Tentang Sriwijaya

Inilah kerajaan yang menguasai Nusantara pada abad ke-8 dan ke-9 M saat diperintah Raja Balaputradewa yaitu Srivijaya (Sriwijaya) Lihat di jauh sebelum Majapahit berdiri Kerajaan Sriwijaya sudah berdiri.

Sebagian bukti "Kejayaan Sriwijaya" Dari prasasti Kota Kapur yang ditemukan JK Van der Meulen di Pulau Bangka pada bulan Desember 1892 M, diperoleh petunjuk mengenai Kerajaan Sriwijaya yang sedang berusaha menaklukkan Bumi Jawa. Meskipun tidak dijelaskan wilayah mana yang dimaksud dengan Bhumi Jawa dalam prasasti itu, beberapa arkeolog meyakini, yang dimaksud Bhumi Jawa itu adalah Kerajaan Tarumanegara di Pantai Utara Jawa Barat.

Sampai sekarang Kerajaan Sriwijaya masih jaya dan eksis Buktinya -> Kesultanan Malaka Salah Satu Warisan Kejayaan Kerajaan Sriwijay. Di blog disebutkan bahwa Parameswara merupakan turunan ketiga dari Sri Maharaja Sang Utama Parameswara Batara Sri Tri Buana (Sang Nila Utama), seorang penerus raja Sriwijaya[1]. Sang Nila Utama mendirikan Singapura Lama dan berkuasa selama 48 tahun. Kekuasaannya dilanjutkan oleh putranya Paduka Sri Pekerma Wira Diraja (1372 – 1386) yang kemudian diteruskan oleh cucunya, Paduka Seri Rana Wira Kerma (1386 – 1399). 

Tentang keruntuhan kerajaan Majapahit oleh Kerajaan Melayu bukan Kerajaan majapahit. Diceritakan bahwa serbuan-serbuan Colamandala tidak menyebabkan Kerajaan Sriwijaya runtuh, namun terasa pengaruhnya terhadap Kerajaan Sriwijaya. Sejak itu, Kerajaan Sriwijaya tidak dapat lagi mencapai kekuasaan seperti pada abad ketujuh, karena Melayu yang sejak abad ke-tujuh menjadi bawahannya, telah berdiri sendiri lagi. Demikian juga dengan bagian-­bagian lain di Semenanjung Malaka dan Sumatera yang mengasingkan diri dari Kerajaan Sriwijaya. Malik Al Saleh menjadi raja pertama di Samudera (Aceh) dan meninggal pada tahun 1396. Bahaya yang mengancam Kerajaan Sriwijaya bertambah ketika Kertanegara menyerbu Jambi pada tahun 1275 dan sejak itu Melayu (Jambi) menjadi daerah kekuasaannya. Tapi Majapahit kala itu hanya menghalang- halangi utusan yang dikirim oleh China ke Sriwijaya. Motif apa menghalang- halangi semakin tidak jelas??

Sriwijaya, Majapahit: yang mana mitos?

Status Majapahit sebagai kerajaan Agraris dengan pusat kerajaan di tengah pulau, menafikan kebesaran armada maritimnya. Ada yang menyebutkan bahwa Majapahit telah mengenal sistem kanalisasi layaknya di Belanda. Tapi mana buktinya?

Padahal Pelabuhan dan Armada Maritim yang besar, kuat, tangguh serta cepat dibutuhkan untuk mengkonsolidasi luasnya kepulauan Nusantara. Peran strategis lokasi pelabuhan juga mutlak diperlukan. Tapi dimanakah letak pelabuhan Majapahit?

Sriwijaya beribukota di tepi sungai dengan status kerajaan maritim baru saya percaya sebagai kerajaan besar. Apalagi peninggalannya terserak sampai ke Kamboja, Vietnam dan Thailand. Seni arsitektur, pakaian adat dan Agama yang sekarang ada di Thailand dan Laos diyakini mutlak bergaya Sriwijaya.

Menilik pembuktian lewat Sungai, Sungai Brantas tentu jauh berbeda dengan Sungai Musi di Palembang. Kalau memang Sungai Brantas juga pernah menjadi jalan lalu lintas kapal, pastilah ada anggota masyarakat Majapahit yang akrab dengan kehidupan  Sungai. Seperti di Musi ataupun di Bangkok.

Tapi kenapa dewasa ini tak satupun kebudayaan penduduk di sekitar aliran Sungai Brantas yang berhubungan dengan ke-sungai-an. Saya yakin, nggak mudah merubah masyarakat nelayan menjadi masyarakat petani, begitupun juga sebaliknya.
Dari makanan saja sudah kelihatan. Makananan khas Jawa Timur saja tidak ada yang berbahan dasar ikan. Berbeda dengan Palembang yang selalu menggunakan ikan sebagai teman makanan.

Bukti paling konkrit lainnya adalah, tidak adanya peninggalan kebudayaan Majapahit (Jawa) terhadap kebudayaan daerah taklukanya. Jika memang Kerajaan Majapahit sedemikian besar, pastilah  ada sesuatu yang tertinggal di daerah jajahan. Faktanya, Dialek Bahasa Papua itu 100 persen berbeda dengan Bahasa Jawa.

Sampai saat ini saya masih percaya, Bahwa kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara hanyalah Sriwijaya.


Sumber:

  • http://en.wikipedia.org/wiki/Srivijaya
  • http://yasirmaster.blogspot.com/2011/04/majapahit-bukan-peradaban-pertama.html
  • http://bangsasriwijaya.blogspot.com/2011/11/kesultanan-malaka-salah-satu-warisan.html
  • http://materi-forever.blogspot.com/2012/06/kerajaan-sriwijaya.html
  • buddhakkhetta.com
  • http://roda2blog.com/2011/03/06/majapahit-hanya-ilusi/


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar